Senin kemaren, tgl. 9 Maret (tepatnya pas hari libur Maulud Nabi), sejumlah kaum muda tampak berkumpul di pastoran Gereja Hati Kudus Yesus Tanah Mas. Rupanya mereka akan melakukan bakti sosial, dengan berkunjung ke Panti Cacat Ganda dan Panti Wredha di Paseban Bongsari.

Berangkat dari Pastoran, kira-kira 20 orang Mudika dan pendamping, pukul 09.45 dengan bersepeda motor ria...
Tujuan pertama adalah Panti Cacat Ganda.
Setelah menurunkan barang-barang dan mengisi buku tamu, kami langsung melihat suasana panti. Kebetulan pada saat itu, anak-anak yang menghuni panti sedang berada di aula rekreasi. Tak terasa beberapa dari kami yang datang menitikkan air mata, karena merasa iba dengan keadaan mereka.
Berbincang-bincang dengan perawat yang ada di sana, didapat info bahwa panti ini di huni 26 anak, dengan umum bervariasi dari yang kecil 1,5 tahun sampai umur 27 tahun. Sebetulnya banyak permintaan untuk dapat menerima lagi penghuni panti, tetapi berhubung tempat dan tenaga yang terbatas maka dengan terpaksa panti belum bisa menerima penghuni baru.
Dari 26 anak yang menghuni panti, sebagian besar sudah tidak pernah dikunjungi orang tua atau saudara dan kerabatnya. Hanya sekitar 7 anak saja yang masih sering dikunjungi.
Bermain, mengajak tertawa, atau hanya diam saja, itulah yang hanya bisa dilakukan. Semoga kiranya bisa membantu menghibur mereka....
Tak terasa 1 jam berlalu, kami pun mohon pamit untuk berpindah ke panti wredha yang letaknya ada di sebelah panti cacat ganda.

Di panti yang dihuni oleh eyang-eyang ini, kami pun diajak untuk berbincang-bincang, tertawa bersama karena kelucuan mereka. Hem... rupanya mereka ini bukannya tanpa keluarga, karena ada eyang yang masih mempunyai anak, tetapi rupanya anak-anak mereka sudah tidak mempedulikan mereka. Ada pula eyang yang sudah tidak mempunyai sanak saudara lagi, karena eyang ini anak tunggal, sementara suami dan anak tunggalnya juga sudah meninggal. Karena kondisi usia, maka indera para eyang ini pun rata-rata sudah menurun.
Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30. Sudah siang rupanya. Kami pun berpamitan, dan setelah bersalaman dengan penghuni panti wredha, kami pun pulang menuju pastoran.

Di pastoran, kami sempat mensharingkan pengalaman ini satu sama lain, dan dari mudika yang ikut, rata-rata menyatakan, bahwa kita sudah seharusnya bersyukur akan keadaan kita, bahwa kita dilahirkan dengan kondisi normal, dan mempunyai keluarga yang menyayangi kita, maka sudah seharusnya kita menghormati orang tua kita masing-masing, menjaga dan menyayangi mereka selayaknya orang tua sudah memberikan segalanya untuk anak-anaknya meskipun orang tua kita tidak mengharapkan sesuatupun dari anak-anaknya.
Setelah sharing, kami pun makan siang bersama. Menunya : nasi goreng sosis, dengan telor ceplok dan kerupuk, minumnya es markisa. Heemmmm...... enaaakkkk..... Habis tak tersisa....
Dasar anak muda, makan nya banyak....... Hehehehe......
Tetap semangat....
PRO ECCLESIA ET PATRIA !!!
Note: Jangan lupa liat gambar nya di Flickr dan Multiply ya.....